udara hari ini sungguh membuat tubuhku mengalirkan butiran keringat yang berlebih. tidak terasa angin berhembus dan daun - daun pun berhenti bergoyang. kipas angin penyejuk pun hanya dapat berputar dam memberikan sedikit penyejuk walau hanya untuk tubuh bagian luar. sedangkan dalam hati dan pikiran ini tetap membara akan bayangmu.
entah sudah weekend keberapa engkau menghampiri pikiran ini tanpa wujud nyata yang dapat disentuh. sudahlah dalam hati ini berucap dan pikiran ini pun hanya bisa berhayal akan dirimu dengan sosok bukan diriku. hati ini pun kembali berdialog dengan pikiran yang berpetualang ke negeri hayalan, tiba - tiba aku pun teringat akan ajakan sang pecinta karya sastra dalam bentuk tulisan yaitu novena. wanita berkacamata dengan rambut bergelombang yang senang bercerita dan menepukan tangannya ke pundak atau lengan lawan bicaranya. novena mengajak diriku untuk mengunjungi salah satu talkshow penulis di mal dengan daerah rawan penduduk dan rawan akan kemacetan serta pabrik pabrik yang membuat hawa panas sangat kental dirasakan.
akupun beranjak dari ruangan pelepas lelahku tiap malam dan bergegas menuju mal dan bertatap muka dengan novena. sesampainya di mal itu aku merasa sangat asing, karena memang seumur umur ku lalui jalan didepan mal tersebut aku hanya memandang sepintas lalu tanpa pernah menginjakan lantai di mal tersebut. ku bertanya kepada novena letak event berlangsung melalui gadget buah berry yg kupunya. novena pun menjawab dilantai atas yang membuatku harus berputar putar untuk melangkah diatas lantai berjalan.
dari kejauhan kulihat novena duduk dibangku barisan paling terdepan layaknya anak sekolahan yang mempunyai prinsip tempat duduk menentukan prestasi. aku pun kembali menyapa novena melalui gadget digenggaman tanganku. kuketikan pesan singkat kepada novena dari posisi agak menjauh dari kerumunan gadis gadis muda yang juga bersemangat seperti novena. mereka seperti terhipnotis oleh tokoh sang penulis yang didorong juga oleh pembawaan mc yang aga cerewet namun menyedot perhatian orang - orang disana.
dengan langkah sedikit ragu kuposisikan diriku mendekat walau tetap didaerah belakang yang memberikan pemandangan punggung punggung para gadis gadis muda, tiba - tiba kurasakan suatu rasa yang membuat tubuh dan kedua bola mata ini bergerak kearah kanan. ke arah tempat lokasi dirimu berdiri lembut sambil memegang sebuah buku menghadap diriku dengan sempurna. ku tatap wujudmu, bermahkotakan rambut lurus hitam sebahu yang terawat lembut di tambah kacamata bulat bertangkai hitam menegaskan akan smartnya pribadimu, menuruni hidungmu yang mancung dengan porsi yang pas dengan lekukan wajahmu dengan bibir atas mungil berlapiskan lipstik merah jambu membuat bibir ini seakan dapat merasakan manisnya rasa yang muncul jika bibir ku dan bibirmu bertemu saling bersentuhan, tubuhmu pun sungguh mempesona dengan balutan kaos kuning berlapiskan cardigan hitam yang sangat kontras sekali dengan putihnya kulit tangan juga kakimu yang terlihat jenjang dan mulus dari paha hingga ujung kaki dari balutan celana pendek berbahan jeans. sungguh pemandangan yang sangat kontras dengan orang - orang yang menghadiri event tersebut. sepintas ku berkata mungkin engkau adalah tambatan hati sang tokoh yang sedang berlaga menceritakan hal-hal yang dia lakukan untuk menghadirkan sebuah karya sastra berbentuk tulisan.
ku kembali beralih ke gadget ditanganku setelah menikmati pemandangan indah yang terlukiskan di hadapanku. ku kembali berkirim pesan kepada novena karena sang tokoh entah sengaja atau tidak menyebutkan namaku. engkau sang lady in black ku sebut tiba - tiba berpindah dari posisimu didalam toko tempat buku - buku yang berjejer rapih untuk dibeli atau sekedar dibaca ke arah jam 2 tak jauh beberapa langkah dariku. kuperhatikan kembali keindahan yang terpampang,sungguh dalam benak ini terpintas kembali sekelebat bayangan dia yang pagi ini muncul menggangu pikiran ini karena wujudmu bagai pinang dibelah dua jika kau berada dalam posisi memunggungiku.
ku buang jauh jauh bayangan itu tapi memang tak bisa kupungkiri bayangan itu tetap tampak melalui dirimu lady in black. event pun berakhir dengan penandatanganan ciptaan sang tokoh yg entah kutak mengerti arti dan maksud dari hal tersebut untuk apa, biarlah penikmat hasil karya sang tokoh yang tau. akhirnya novena bertatapan dengan diriku dan dia mengajakku kedalam toko untuk mencari karya lain hasil ciptaan tokoh berbeda. ketika kaki ini melangkah bersama novena kulihat engkau lady in black juga tenggelam dibuku buku yang terpajang rapih. kuperhatikan kembali keindahan dirimu lady in black namun dalam waktu yang sama kembali bayangan dia melintas. entahlah terganggu pikiranku ini sejadi jadinya. ku ajak novena untuk berputar putar sebentar, secara kebetulan ku lihat engkau lady in black berdiri memunggungi ku dan novena sambil melihat buku buku yang ada dan secara tiba tiba engkau berbalik menghadap diriku dengan wajah dan gerakan tersentak seakan engkau ingin berkata kepada seseorang yang akan mengejutkanmu dari belakang dan engkau sangat mengenal orang itu atau dalam hati ini ku merasa engkau lady in black menyangka bahwa diriku adalah tokoh yang sedang kau tunggu, namun kurasakan berbeda novena pun merasakan kejanggalan dari tingkah terkejutmu lady in black. ku mencoba bersikap wajar melewatimu lady in black walau ku tahu engkau tetap memperhatikanku. aku pun mencoba berpura pura beralih dari satu lorong ke lorong lain untuk memghindari tatapanmu ke diriku walau engkau sedang berbincang dengan kenalanmu.
setelah menahan diri ini untuk tak menatapmu sewaktu melewati lekuk tubuhmu dengan novena akhirnya diriku dan novena keluar dari toko itu. sungguh aku dan novena tak bisa lepas dari misteri terkejutnya dirimu wahai lady in black. akhirnya novena dan diriku beralih ketempat makan dengan warna lampu bermandikan nuansa ungu karena tubuh ini tidak bisa berhenti bergetar meminta diinputkan sumber tenaga. tetap dimeja itu aku dan novena masih merasa tak habis pikir akan kejadian dengan engkau lady in black, apa yang sebenernya akan engkau lakukan?akan engkau ucapkan? akan engkau tanyakan? semua hanya dirimu yang tau oh lady in black. tak berapa lama gadgetku pun bergetar getar dan ternyata sang pemilik bayang bayang yang serupa tapi tak sama denganmu lady in black yang menelpon dan membuyarkan kenikmatan akan setiap pertanyaan tak terjawab akan dirimu lady in black. sekarang ku hanya bisa menuliskan kisah kita ini kedalam sebuah cerita kejutan antara diriku dan dirimu lady in black dan menunggu sang waktu menjawab misteri yang ada.
entah sudah weekend keberapa engkau menghampiri pikiran ini tanpa wujud nyata yang dapat disentuh. sudahlah dalam hati ini berucap dan pikiran ini pun hanya bisa berhayal akan dirimu dengan sosok bukan diriku. hati ini pun kembali berdialog dengan pikiran yang berpetualang ke negeri hayalan, tiba - tiba aku pun teringat akan ajakan sang pecinta karya sastra dalam bentuk tulisan yaitu novena. wanita berkacamata dengan rambut bergelombang yang senang bercerita dan menepukan tangannya ke pundak atau lengan lawan bicaranya. novena mengajak diriku untuk mengunjungi salah satu talkshow penulis di mal dengan daerah rawan penduduk dan rawan akan kemacetan serta pabrik pabrik yang membuat hawa panas sangat kental dirasakan.
akupun beranjak dari ruangan pelepas lelahku tiap malam dan bergegas menuju mal dan bertatap muka dengan novena. sesampainya di mal itu aku merasa sangat asing, karena memang seumur umur ku lalui jalan didepan mal tersebut aku hanya memandang sepintas lalu tanpa pernah menginjakan lantai di mal tersebut. ku bertanya kepada novena letak event berlangsung melalui gadget buah berry yg kupunya. novena pun menjawab dilantai atas yang membuatku harus berputar putar untuk melangkah diatas lantai berjalan.
dari kejauhan kulihat novena duduk dibangku barisan paling terdepan layaknya anak sekolahan yang mempunyai prinsip tempat duduk menentukan prestasi. aku pun kembali menyapa novena melalui gadget digenggaman tanganku. kuketikan pesan singkat kepada novena dari posisi agak menjauh dari kerumunan gadis gadis muda yang juga bersemangat seperti novena. mereka seperti terhipnotis oleh tokoh sang penulis yang didorong juga oleh pembawaan mc yang aga cerewet namun menyedot perhatian orang - orang disana.
dengan langkah sedikit ragu kuposisikan diriku mendekat walau tetap didaerah belakang yang memberikan pemandangan punggung punggung para gadis gadis muda, tiba - tiba kurasakan suatu rasa yang membuat tubuh dan kedua bola mata ini bergerak kearah kanan. ke arah tempat lokasi dirimu berdiri lembut sambil memegang sebuah buku menghadap diriku dengan sempurna. ku tatap wujudmu, bermahkotakan rambut lurus hitam sebahu yang terawat lembut di tambah kacamata bulat bertangkai hitam menegaskan akan smartnya pribadimu, menuruni hidungmu yang mancung dengan porsi yang pas dengan lekukan wajahmu dengan bibir atas mungil berlapiskan lipstik merah jambu membuat bibir ini seakan dapat merasakan manisnya rasa yang muncul jika bibir ku dan bibirmu bertemu saling bersentuhan, tubuhmu pun sungguh mempesona dengan balutan kaos kuning berlapiskan cardigan hitam yang sangat kontras sekali dengan putihnya kulit tangan juga kakimu yang terlihat jenjang dan mulus dari paha hingga ujung kaki dari balutan celana pendek berbahan jeans. sungguh pemandangan yang sangat kontras dengan orang - orang yang menghadiri event tersebut. sepintas ku berkata mungkin engkau adalah tambatan hati sang tokoh yang sedang berlaga menceritakan hal-hal yang dia lakukan untuk menghadirkan sebuah karya sastra berbentuk tulisan.
ku kembali beralih ke gadget ditanganku setelah menikmati pemandangan indah yang terlukiskan di hadapanku. ku kembali berkirim pesan kepada novena karena sang tokoh entah sengaja atau tidak menyebutkan namaku. engkau sang lady in black ku sebut tiba - tiba berpindah dari posisimu didalam toko tempat buku - buku yang berjejer rapih untuk dibeli atau sekedar dibaca ke arah jam 2 tak jauh beberapa langkah dariku. kuperhatikan kembali keindahan yang terpampang,sungguh dalam benak ini terpintas kembali sekelebat bayangan dia yang pagi ini muncul menggangu pikiran ini karena wujudmu bagai pinang dibelah dua jika kau berada dalam posisi memunggungiku.
ku buang jauh jauh bayangan itu tapi memang tak bisa kupungkiri bayangan itu tetap tampak melalui dirimu lady in black. event pun berakhir dengan penandatanganan ciptaan sang tokoh yg entah kutak mengerti arti dan maksud dari hal tersebut untuk apa, biarlah penikmat hasil karya sang tokoh yang tau. akhirnya novena bertatapan dengan diriku dan dia mengajakku kedalam toko untuk mencari karya lain hasil ciptaan tokoh berbeda. ketika kaki ini melangkah bersama novena kulihat engkau lady in black juga tenggelam dibuku buku yang terpajang rapih. kuperhatikan kembali keindahan dirimu lady in black namun dalam waktu yang sama kembali bayangan dia melintas. entahlah terganggu pikiranku ini sejadi jadinya. ku ajak novena untuk berputar putar sebentar, secara kebetulan ku lihat engkau lady in black berdiri memunggungi ku dan novena sambil melihat buku buku yang ada dan secara tiba tiba engkau berbalik menghadap diriku dengan wajah dan gerakan tersentak seakan engkau ingin berkata kepada seseorang yang akan mengejutkanmu dari belakang dan engkau sangat mengenal orang itu atau dalam hati ini ku merasa engkau lady in black menyangka bahwa diriku adalah tokoh yang sedang kau tunggu, namun kurasakan berbeda novena pun merasakan kejanggalan dari tingkah terkejutmu lady in black. ku mencoba bersikap wajar melewatimu lady in black walau ku tahu engkau tetap memperhatikanku. aku pun mencoba berpura pura beralih dari satu lorong ke lorong lain untuk memghindari tatapanmu ke diriku walau engkau sedang berbincang dengan kenalanmu.
setelah menahan diri ini untuk tak menatapmu sewaktu melewati lekuk tubuhmu dengan novena akhirnya diriku dan novena keluar dari toko itu. sungguh aku dan novena tak bisa lepas dari misteri terkejutnya dirimu wahai lady in black. akhirnya novena dan diriku beralih ketempat makan dengan warna lampu bermandikan nuansa ungu karena tubuh ini tidak bisa berhenti bergetar meminta diinputkan sumber tenaga. tetap dimeja itu aku dan novena masih merasa tak habis pikir akan kejadian dengan engkau lady in black, apa yang sebenernya akan engkau lakukan?akan engkau ucapkan? akan engkau tanyakan? semua hanya dirimu yang tau oh lady in black. tak berapa lama gadgetku pun bergetar getar dan ternyata sang pemilik bayang bayang yang serupa tapi tak sama denganmu lady in black yang menelpon dan membuyarkan kenikmatan akan setiap pertanyaan tak terjawab akan dirimu lady in black. sekarang ku hanya bisa menuliskan kisah kita ini kedalam sebuah cerita kejutan antara diriku dan dirimu lady in black dan menunggu sang waktu menjawab misteri yang ada.